Selasa, 09 Maret 2010

Dari Hujan Muncul Rasa

Dari Hujan Muncul Rasa

Aku keluar rumah dengan buru-buru, sampai aku tak sadar gak memakai sepatu dan rambut yang belum disisir,diluar ada paidi, teman yang menjemputku untuk pergi ke kampus. “ tunggu sebebtar ya aq siap-siap dulu” teriak aq dari pagar rumah. Lima menit kemudian aku keluar dengan rambut yang rapi dan tidak lupa memakai sepatu, “ayo kita brangkat”, bilang aku.
Panasnya matahari sudah mulai terasa di tubuhku,padahal matahari baru saja datang. Untungksn temanku si Paidi tau kalau aku kepanasan, akhirnya dia mempercepat kendaraannya. Kita sampai kampus lebih cepat biasanya 45 menit tapi 30 menit kita sudah sampai.
Sesampainya disana ternyata parkiran sudah penuh,, tengok kanan tengok kiri dia mencari tempat,” aha… kita dapat tempat parker yang bagus”spontan kata yang terucap dari dia. Telah sampai aku dikereta rupanya, uh.. penuh dan panas skali d dalam,sperti ikan asin. Beginilah bila naik kereta ekonomi, banyak pedagang lewat, pengamen dan mungkin banyak copet, aku jadi takut. Kita naik kereta karna ingin pergi ke kota, bila naik motor capek dan panas maklum jakarta , Jakarta is notorious for its heavy traffic, aku berfikir itu dalam hati.
Aku tak boleh bĂȘte naik kereta, untung saja temanku itu baik hati jadi dia menjaga aku dari orang yang ingin jahil sama aku, dia berdiri d belakangku . 45 menit kemudian kita sampai di stasiun kota. Duh.. kenapa jadi bingun gini ci banyak orang yang keluar, dengan pedenya aku keluar kereta kearah utara, tiba-tiba ada yang teriak “ kearah sini ta, mau kemana lw? Mau ke Bogor lagi?(sambil tertawa), teriak paidi sampai orang-orang melihat aku. “jangan kenceng-kengceng napa teriaknya, malu w tau” dumel aku ke Paidi, dia jawab” kalo pelan lw gak denger, dasar anak kecil bawel”, dia memang sering magil aku anak kecil, kata dia sifat aku seperti anak kecil.
Jam telah menunjukan pukul 10.30 semakin terasa teriknya matahari. Kita menjelajahi sekitar kota untuk mencari Bank BNI46, “alhamdulilah sampai” ucapku. Kita ke BNI untuk meminta izin dan mencari data untuk skripsinya, beberapa lama kita disana, dioper dari satu ruangan keruangan lain dan akhirnya kita disuruh ke BNI yang di Senayan, aduh.. capedeh..
Kita pergi menuju tujuan yang kedua BNI senayan, dengan susah payah mencari dan bertanya-tanya qt akhirnya sampai di BNI senayan. “ senengnya ketemu juga ni gedung, w kira gedungnya ilang abis susah banget ya dicari”sambil tertawa aku. ” lucu gak ya.. ketawa dikit deh.. ha”dia meledekku. “w sholat dulu ya, lw disini jagain tas w awas aja kalo ada barang w yang ilang w tuntut lw jadi pembantu w” ucap dia. ” bawel amet c lw mau sholat aj tas gak ada apa-apanya aj ditakutin ilang, bawel dasar kakek tua”bales aku. “eh ada nenek marah, tambah jelek aja lw kalo marah,hahaah”dia ledek aku, yaudah aku diemin aj dia pura-pura marah aku.
Jam telah menujukan pukul satu, kita menuju pasar minggu untuk naik kereta, karena kalau naik kereta dari senayan tak ada. Karena kereta belum dating kita melihat-lihat penjual disekitar stasiun, paidi belanja celana dan baju disana, aku yang cewek aja gk belanja tapi dia malah belanja kalah aku. “ borong belanja mas, abis gajian ya??” ledek ku, “ ya dunk, khan dari bank jadi banyak uang sekarang, hahaha”jawab dia.
Terdengar bunyi kereta dari kejauhan, tapi kita masih jauh dari rel, aku takut jatuh kalo naik kereta tapi keretanya jalan. Akhirnya sampai juga aku dikereta dengan selamat, waduh… tapi kenapa banyak orang pada duduk ya,, khn jadi sempit mana kita naik di gerbong terahir, huft….
Tiba-tiba kereta berhenti aku hamper terjatuh tapi untung saja paidi menangjap badanku, jadi aku tak jadi jatuh deh, padahal dia menagkapku pakai tangan satu karena tangan yang satunya lagi megang HP yang lupa dia taruh di tas. “ makasih ya udah nolongin w, kalo gk lw tolongin w malu deh kalo jatuh, mana lagi rame” ucap aku. “oke ,, nyantai aja, w nolongin lw karna kasihan sama di bawah lw kl lw jatuh, dia pasti sakit”ledek dia. Aku cemberut aja dia bilang gt, dasar paidi nyebelin….
Sampai juga aku di stasiun depok disambut dengan derasnya hujan. Muka cemberutku masih ku pajang, aku mau menyebrang lewat rel tapi aku terhenti karena hujan masih turun. Tiba-tiba dia menutup kepalaku dengan tasnya, aku tersentuh sekali dengan apa yang dia lakukan, ternyata dia tidak hanya iseng tapi bisa care jg, aku jadi tersipu malu, muka cemberutku berubah jadi senyum yang mekar.
Karena dari stasiun ke parkiran jauh, akhirnya kita nyewa paying kata dia biar aku gk sakit,aku jadi malu. Karena ujan dan paying yang kita sewa hanya 1, aku dengan spontan memegang tangan dia, entah kenapa dia malah memegang tangan aku juga dengan erat seperti tidak mau melepas dan jauh-jauh dariku, perasaan aku jadi aneh huft…. Kenapa ci tuh orang,dalam hati aku.
Dengan baju yang basah kita sampai diparkiran, karena hujan belum reda dan hanya ada satu jas ujan,dia menyuruh aku untuk memakai jas ujan itu. Aku tak mau memakai jas ujannya tapi dia memaksa aku akhirnya aku yang memakai jas ujan itu dan dia basah-basahan di bawah hujan yang deras. Aku gak tega dengan dia yang keujanan. Di tengah jalan saat ada petir, aku menjerit, aku takut sekali dengan yang namanya petir. Karena mendengar aku menjerit dia berhenti dan bertanya ada ap, “aku takut dengan petir”jawabku, “pegang aku biar kamu gak takut lagi” ujar dia. Aku terdiam dan memegang pinggang dia.
Aku diantar sampai rumah dengan semangat. Pakaian dan celana dia basah semua, ku lepas jas ujan dank u minta dia memakai jas ujan itu. “ maav ya paidi aku banyak ngerepotin kamu hari ini, makasih atas semua ya” ucapku. “iya, gpp kok santai sajalah.. hahahah..” ledek dia seperti biasa. “ kamu hati-hati di jalan ya, jangan ngebut” seru aku. ‘iya anak kecil,tenang aj, dah ya w pulang, lw jangan lp mandi pake air hangat” jawab dia.aku merasa aneh kenapa dia hari ini baik sekali dengan aku, padahal aku tau dia itu suka jahat dengan aku.

Tidak ada komentar: